Hummus adalah salah satu makanan khas Timur Tengah yang telah mendapatkan popularitas global karena rasa lezat dan kandungan nutrisinya yang baik. Terbuat dari bahan utama kacang chickpea (kacang arab) yang dihaluskan, hummus sering disajikan sebagai pendamping makanan atau sebagai camilan sehat. Selain rasanya yang kaya, hummus juga dikenal sebagai sumber protein nabati yang sangat baik.
Asal Usul dan Sejarah Hummus
Hummus berasal dari wilayah Timur Tengah dan telah menjadi bagian penting dari kuliner Arab selama berabad-abad. Makanan ini memiliki banyak variasi di berbagai negara seperti Lebanon, Suriah, Palestina, dan Israel. Meskipun begitu, resep dasar hummus tetap sama, yakni campuran kacang chickpea, tahini (pasta wijen), minyak zaitun, jus lemon, dan bawang putih.
Kandungan Gizi dan Manfaat Hummus
Hummus sangat kaya akan nutrisi penting. Kacang chickpea sebagai bahan utama adalah sumber protein nabati yang baik, sehingga cocok untuk vegetarian dan vegan. Selain itu, hummus mengandung serat yang membantu pencernaan, lemak sehat dari minyak zaitun dan tahini, serta vitamin dan mineral seperti zat besi, magnesium, dan folat.
Konsumsi hummus secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat, menjaga kesehatan jantung, serta memberikan energi tahan lama. Kandungan seratnya juga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, mendukung program diet sehat.
Cara Menikmati Hummus
Hummus sangat fleksibel dalam penyajian. Di Timur Tengah, hummus biasanya disantap bersama roti pita, sayuran segar seperti wortel dan timun, atau sebagai pelengkap hidangan utama. Di banyak negara, hummus juga digunakan sebagai saus celup atau olesan pada sandwich dan burger.
Selain itu, hummus mudah dikreasikan dengan tambahan bahan lain seperti paprika panggang, bawang merah, atau rempah-rempah untuk memberikan rasa yang berbeda dan menarik.