Bolu Kemojo adalah salah satu kue khas dari Provinsi Riau yang memiliki cita rasa
unik dan telah menjadi simbol kuliner daerah. Kue ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Riau, bahkan di luar provinsi tersebut. Artikel ini akan membahas tentang sejarah, asal-usul, dan cara pembuatan Bolu Kemojo yang menggugah selera.
Asal Usul Bolu Kemojo: Legenda di Balik Kue Khas Riau
1. Asal Nama Bolu Kemojo
Nama “Bolu Kemojo” menjadi ikonik bagi masyarakat Riau. Menurut beberapa sumber, nama “Kemojo” berasal dari kata “Kemojo” yang dalam bahasa daerah setempat mengacu pada sejenis tanaman yang tumbuh di daerah pesisir. Ada pula yang menyebutkan bahwa nama Kemojo berasal dari istilah bahasa Melayu yang merujuk pada suatu acara adat atau budaya. Kue ini konon sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan mulai dikenal luas saat dijadikan hidangan dalam berbagai acara adat dan pesta di masyarakat Melayu.
2. Sejarah Bolu Kemojo
Sejarah Bolu Kemojo sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Melayu Riau. Pada zaman dahulu, kue ini sering disajikan dalam acara-acara besar, seperti pernikahan, khitanan, atau acara penyambutan tamu penting. Bolu Kemojo dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan bagi keluarga yang menghidangkannya. Keberadaannya semakin dikenal setelah kue ini dipromosikan dalam festival kuliner di Riau dan menjadi oleh-oleh khas daerah yang dicari oleh wisatawan.
Proses Pembuatan Bolu Kemojo: Rahasia Cita Rasa yang Menggoda
1. Bahan-Bahan Utama Bolu Kemojo
Proses pembuatan Bolu Kemojo menggunakan bahan-bahan yang cukup sederhana namun menghasilkan rasa yang luar biasa. Beberapa bahan utama yang digunakan untuk membuat Bolu Kemojo antara lain tepung terigu, telur, kelapa parut, santan, dan gula. Selain itu, untuk memberikan rasa khas, Bolu Kemojo juga menggunakan daun pandan atau air daun pandan untuk memberikan aroma harum yang menyegarkan.
2. Cara Pembuatan yang Unik
Untuk membuat Bolu Kemojo, langkah pertama adalah mencampurkan bahan-bahan kering seperti tepung terigu dan kelapa parut. Setelah itu, campuran bahan basah seperti telur, gula, dan santan ditambahkan secara perlahan. Kemudian, adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan yang telah diolesi mentega, kemudian dipanggang hingga berwarna kecokelatan.
Bolu Kemojo biasanya dipanggang dengan suhu rendah untuk memastikan bagian
dalamnya matang sempurna dan teksturnya tetap lembut. Proses pemanggangan yang lama juga membantu mempertahankan rasa khas Bolu Kemojo yang tidak mudah hilang, membuatnya tahan lama dan nikmat ketika disajikan.
Keunikan Bolu Kemojo: Rasanya yang Menggugah Selera
1. Cita Rasa yang Khas
Bolu Kemojo memiliki cita rasa yang sangat khas, perpaduan antara manis, gurih, dan wangi daun pandan. Tekstur bolunya yang lembut dan sedikit kenyal memberikan sensasi tersendiri ketika disantap. Keunikan lain yang membedakan Bolu Kemojo dengan bolu-bolu lainnya adalah penggunaan kelapa parut yang menambah kekayaan rasa pada setiap gigitannya. Selain itu, aroma pandan yang menyelimuti bolu membuat kue ini semakin menggugah selera.
2. Popularitas Bolu Kemojo di Kalangan Wisatawan
Bolu Kemojo kini tidak hanya dikenal di Riau, namun juga di luar provinsi tersebut. Kue ini banyak dijadikan sebagai oleh-oleh khas Riau bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Banyak toko oleh-oleh dan pedagang yang menjual Bolu Kemojo, menjadikannya salah satu makanan yang wajib dicicipi bagi siapa saja yang berkunjung ke Riau. Banyak yang mengatakan bahwa tidak sah rasanya mengunjungi Riau tanpa membawa pulang Bolu Kemojo sebagai buah tangan.